Cara Mengajukan Permintaan Maaf Secara Tepat


Manusia memang tempatnya khilaf. Meski kita sudah berhati-hati dalam berkata dan berbuat, namun masih bisa membuat luka bagi orang lain. Berbagai carapun akan kita lakukan untuk mendapatkan kata “maaf” dari orang yang kita sakiti. Bukan kata “maaf” yang akan kita dapatkan, melainkan luapan marah. Jika itu terjadi, hendaknya kita berpikir. Apakah cara kita itu sudah benar?

Meminta maaf dengan cara tepat tak hanya membuat orang yang Anda sakiti merasa lebih baik, tapi juga membuat Anda merasa lebih tenang. Berikut adalah cara yang tepat untuk meminta maaf:

Mengaku Salah
Meminta maaf yang batik harus diawali dengan mengakui kesalahan. Inilah faktor panting dalam meminta maaf. Percuma bilang maaf bila Anda tidak pernah mau mengakui kesalahan. Awali permintaan maaf dengan pengakuan kesalahan dan penyesalan.

Tanpa Perantara
Meminta maaf secara langsung tidak mudah, karena bakal terjadi pergulatan batin. Malu, grogi, enggak enak hati, pasti akan Anda rasakan. Tapi percayalah itu jauh lebih baik daripada Anda mengirim orang lain untuk menyatakan permintaan maaf. Atau hanya menelpon dan mengirim SMS. Karena tidak tertutup kemungkinan terjadi distorsi alias misunderstanding.

Singkat dan Padat
Jika tak bisa meminta maaf secara tatap muka, atau kesalahan yang dilakukan termasuk kategori ‘berat’, Anda dapat melakukannya secara tertulis. Surat permintaan terbaik adalah yang singkat dan padat. Jangan tulis, “Saya akan melakukan x, y dan z untuk Anda di kemudian hari.” Di penerima akan berpikir, “Oh, jadi dim au mengulangi kesalahannya lagi?” Tulis surat secara serius, sama seperti keseriusan dia membaca surat Anda.

Jangan lempar kesalahan
Jangan melemparkan kesalahan kepada orang lain. Msalnya, Anda meminta maaf karena tidak dapat menghindari sebuah undangan. Dalam pernyataan maaf itu, Anda menyalahkan sekretaris, karena dia tidak memberikan undangan tersebut kepada Anda tepat waktu. ”Kalau saja sekretaris saya memberikan undangan teapt waktu, mana mungkins aya tidak datang.”

Tulus
Sampaikan permintaan maaf secara tulus dan tidak berpura-pura. Ingat, sepintar-pintarnya bersandiwara, lawan bicara bisa merasakan ada ketulusan atau tidak dalam nada bicara Anda.

Sambari Ngopi
Permintaan maaf tidak harus dilakukan secara formal dan dengan susunan yang baku. Dalam suasana santai seperti ngopi atau makan siang pun bisa dilakukan. Sampaikan permintaan sesederhana mungkin agar dia mengerti.

Beri Hadiah
Bukan bermaksud menyogok, tapi akan lebih baik jika permintaan maaf Anda disertai sesuatu yang menjadi kesukaannya. Entah itu cokelat, atau menraktir makan siang. Anggap saja sebagai hadiah karena Anda telah menyakiti hatinya.

Jangan Membantah
Jika dia menumpahkan kemarahannya, dengarkan saja. Jangan memotong marahnya karena dia akan semakin marah. Setalah emosinya mereda baru Anda jelaskan situasi dan kondisi yang sejujurnya.



6 Gangguan Seksual pada Wanita


Seks sering kali dilakukan oleh manusia. Selain untuk memperoleh keturunan, seks dianggap sebagai alat pemuas nafsu birahi. Sehingga antara pria dan wanita dapat merasakan nikmat. Namun, seks juga sering tidak membuahkan kenikmatan pada pelakunya. Terutama pada sang wanita.
Ada banyak masalah yang dapat membuat seorang wanita gagal menikmati seks. Berikut adalah enam masalah seksual yang paling sering diderita wanita.

1. Anorgasmia

Ketiadaan orgasme atau anorgasmia menyiratkan bahwa wanita tidak mengalami kenikmatan puncak saat berhubungan seks, meskipun dia mungkin mendapatkan kesenangan. Ada kasus-kasus di mana wanita tidak pernah mencapai orgasme sama sekali (anorgasmia primer), mencapai orgasme parsial (hanya orgasme clitoral dan bukan vagina), atau gagal mencapai orgasme karena kesedihan mendalam, trauma atau sakit melahirkan (anorgasmia sekunder). Perawatan gangguan ini umumnya melibatkan terapi oleh seorang terapis seks atau psikolog profesional. Anorgasmia berkaitan dengan hambatan mental pribadi pasien (misalnya rasa bersalah memperoleh kesenangan seksual) atau masalah hubungan (misalnya kurangnya komunikasi dengan suaminya), atau kombinasi kedua faktor tersebut.

2. Frigiditas

Frigiditas adalah ketiadaan hasrat seksual yang memengaruhi sekitar 10% populasi wanita. Masalah ini umumnya bersifat kejiwaan, misalnya karena pendidikan moral yang terlalu kaku sehingga menabukan seks, konflik dengan pasangan, dll. Pada kasus yang jarang, frigiditas bersifat fisiologis seperti masalah hormonal, minum obat tertentu seperti neuroleptik, obat penenang atau pil tidur. Identifikasi akar masalah diperlukan untuk mengatasinya dan menumbuhkan kembali hasrat seksual pasien.

3. Vaginismus

Vaginismus adalah gangguan seksual di mana wanita menolak penetrasi dengan mengencangkan otot-otot pra-vagina. Ada dua jenis vaginismus: vaginismus primer (wanita yang masih perawan) dan vaginismus sekunder (reaksi karena infeksi vagina, trauma melahirkan, trauma seksual, dll). Penyembuhan vaginismus membutuhkan konsultasi dengan dokter kandungan, terapis seks atau psikoterapis. Perawatan bertujuan untuk membantu pasien mengidentifikasi sumber masalahnya, mengatasinya, dan mendapatkan kembali kepercayaan pada tubuh sendiri dan pasangannya. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasangan yang menjalani perawatan vaginismus berhasil mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik dan berkelanjutan.

4. Disparunia

Disparunia atau nyeri saat berhubungan seksual banyak disebabkan karena penyakit menular seksual (PMS) seperti herpes kelamin dan jamur. Kanker serviks, tumor atau kista ovarium juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama berhubungan seks. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan jika rasa nyeri Anda persisten.

5. Masalah menopause

Menopause dapat mempengaruhi hasrat seksual dalam tingkat yang bervariasi dari satu wanita ke wanita yang lain. Penghentian siklus menstruasi dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis dan fisiologis pada wanita. Perubahan hormonal juga menyebabkan atrofi vagina dan pelumasan berkurang sehingga menimbulkan rasa sakit dan iritasi yang dapat mengganggu kenikmatan seksual.

6. Sakit setelah melahirkan

Setelah dihadapkan pada persalinan dan sibuk dengan bayinya, kadang-kadang dibutuhkan waktu bagi ibu baru untuk menimbulkan kembali hasrat seksualnya. Dia mungkin mengalami nyeri perineum dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan penurunan hasrat seksual. Hal ini diperparah oleh sayatan episiotomi yang kadang-kadang dilakukan untuk mencegah robeknya perineum selama persalinan. Ibu baru harus menunggu penyembuhan sebelum melakukan hubungan seksual dan mungkin khawatir merasa sakit saat melakukannya.
Memang seks merupakan kenikmatan yang tertinggi. Namun, ada saja masalah yang menyebabkan gagalnya seorang wanita untuk dapat menikmatinya. So, jika Anda sering gagal mendapatkan kenikmatan itu janganlah ragu untuk berkonsultasi pada ahlinya. Terimakasih. 



Masalah Seksual pada Penderita Diabetes


Penderita diabetes sering mengalami masalah seksual. Diperkirakan sekitar 40% pria dan 30% wanita penderita diabetes kronis memiliki keluhan seksual. Orang-orang tua yang telah menderita diabetes selama bertahun-tahun terutama rentan mengalami penurunan libido, disfungsi ereksi/impotensi (pada pasien laki-laki) dan pengurangan pelumasan vagina (pada wanita).

Penyebab

Penurunan libido tampaknya terkait dengan kelemahan dan kelelahan karena hiperglikemia. Penyakit syaraf dan kerusakan pembuluh darah yang berhubungan dengan diabetes dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Ketika saraf atau pembuluh darah rusak, aliran darah ke penis akan berkurang dan ereksi tidak dapat terjadi. Kesulitan mempertahankan ereksi terjadi secara bertahap seiring kerusakan yang terjadi, kadang-kadang disertai ejakulasi retrograd (sperma menyemprot ke dalam). Kerusakan saraf dan pembuluh darah di sel-sel pada dinding vagina menyebabkan berkurangnya pelumasan sehingga menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan seks. Rasa sakit ini pada gilirannya mengurangi gairah wanita dalam merespon rangsangan seksual, yang membuat lubrikasi semakin berkurang, seperti lingkaran setan.

Terapi

Bila Anda memiliki masalah seksual yang terkait dengan diabetes, bicarakanlah dengan dokter Anda. Anda tidak harus menerima masalah ini dengan pasrah. Perawatan impotensi yang dapat diberikan dokter meliputipemantauan glukosa darah yang lebih baik (ini juga merupakan pengelolaan diabetes yang dianjurkan untuk setiap orang), pemberian obat oral, alat bantu mekanis, dan lainnya. Pada pasien wanita, dokter mungkin menganjurkan penggunaan pelumas vagina untuk mengatasi masalah berkurangnya lubrikasi.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
powered by Blogger | For Blogservices